Kamu diam....menanggalkan sejuta tanda tanya.
Diam mu menghentikan hangat deru angin..
Membekukan panas nyala bumi...
Kamu hanya diam...
Hari ini kutemui dirimu....kembali terdiam.
Umpama air yang tak tersapu gelombang...datar bagai cermin hidup.
Ingin rasanya mendekap peluh gundahmu...
Ingin rasanya menyentuh relung dukamu...
Dan ingin rasanya merengkuh arti kecewamu...
(ingin rasanya aku bisa berbuat lebih...lebih dari sebuah tatapan rindu mata ini..)
Namun kamu tetap terdiam..menikmati kekosongan laramu.....
Sukamulya,Dec 2005
Seandainya aku bisa berbuat lebih...dari sekedar memayungi dirimu dengan tatapan sayang ini.....lebih dari sekedar melebur di dalam ke-diam-an mu...
Thursday, December 29, 2005
Diam....
Posted by Rudyprasetyo at 9:15 AM 3 comments
Monday, December 26, 2005
Ku menanti sang pagi...
Mentari menyembul sendu, di balik mendung pagi ini karena tertutup rapat akibat sisa gerimis tadi malam.
Menyiratkan kegamangan yang pernah kutorehkan di hatimu.
Angin memutar arah, meruntuhkann kemuning daun-daun di taman ini.
Menebarkan kelam hati yang terkikis.
Pagi kali ini, ku harap masih ada secercah sinar pagimu....tanpa perlu tertutup mendung akibat sisa gerimis tadi malam.
Maafkan aku yang kerap membuat gerimis hatimu menitik dalam sunyi...
Aku yang terus menunggu datangnya damai sang pagi....
Sumbangsih 18, desember 2005
Posted by Rudyprasetyo at 1:42 PM 0 comments
Labels: Prosa
Tuesday, December 20, 2005
Pelangi melengkung....
Sore ini aku melihat sejumput pelangi di gerimis senja...membiaskan sesungging senyum yang ku rindu.
Melengkung, meski hanya separuh seolah berpendar warna rinduku...
Menyerap segala rasa yang ada...indah..
Sore ini aku kembali menanti datangnya pelangi itu...yang melengkung separuh warna.
Dengan sebongkah rindu yang ku ikat dalam sekantung hati....dan ku gulirkan di ujung separuh lengkunganya.
Agar rindu ini dapat kau raih di ujung waktu...
Malam 20 Dec'05,
Dalam perjalanan pulang di sepanjang jalan arteri antasari
Menyesap memblesak dalam kerinduanku...
Posted by Rudyprasetyo at 8:04 PM 2 comments
Wednesday, December 14, 2005
Aku.....siap !!
Aku tahu dia akan pergi....(hanya aku yang berusaha menutup mata)
Posted by Rudyprasetyo at 5:03 PM 2 comments
Hidup.....
======================================================
Hidup bukanlah suatu kebetulan tapi adalah pantulan dari dirimu.
Dia akan mengembalikan padamu apa saja yang kau lakukan dan katakan.
Hidup hanyalah refleksi dari tindakan kita maka berhati-hatilah dalam hidup.
======================================================
Posted by Rudyprasetyo at 4:52 PM 1 comments
Semua ada saatnya....andai ia tahu!
Posted by Rudyprasetyo at 4:40 PM 0 comments
Labels: Hidupku
Monday, December 12, 2005
Have you ever ???
.....tafakur...lelah...dalam kegamangan senja.
Posted by Rudyprasetyo at 6:07 PM 0 comments
Labels: Relijius
My Old school....
Beberapa waktu lalu, saya kembali bertemu dengan beberapa teman saya sewaktu saya kuliah dulu. Dari setiap pembicaraan, selalu saja yang di bincangkan itu-itu saja, namun anehnya tetap saja kita semua tergelak terbahak mengingat setiap kebodohan, ketololan dan kesalahan akan hidup yang pernah kita buat dahulu ( Bukankah hal yang paling agung sebagai mahkluk yang tak lepas dari rasa khilaf ini adalah di mana kita mampu menertawakan dan menelanjangi setiap kebodohan-kebodohan yang pernah kita lakukan).
Its almost 10 years ago...semua kebodohan-kebodohan itu masih saja terbekas. Kalau dahulu saya mengamati tiap teman-teman saya masih terbungkus ke-naif-an hidup, idealis yang tinggi, semangat muda dan emosional yang membakar-bakar. Namaun setelah 10 tahun berlangsung, wajah-wajah itu masih saja sama, hanya saja pembungkusnya yang berbeda, dan terbungkus takdir yang berbeda-beda pula. Ada yang melesat jauh, ada yang sedang-sedang saja, bahkan ada juga yang jauh tertinggal.
Entah mengapa, kok saya jadi merasa "Apa yang dah saya lakukan yah?". Selama hampir 10 tahun ini, dan saya tidak berfikir untuk mebanding-bandingkan dengan teman-teman saya yang lain mengenai arti dari kesuksesan hidup. Namun lebih ke arah 'Apa yang dah saya terima adalah lebih dari yang seharusnya patut saya terima, dan saya masih saja mengeluhkan hal itu terus'. Karena saya percaya tiap manusia menjalani takdirnya masing-masing, dan masalah pembungkus hidup dan 'kesejahteraan' lebih tertuju dari bagaimana kita melihat sisi hidup kita dengan cara yang berbeda, bukan dengan memakai 'material' sebagai parameter-nya. Namun jujur, sering kali saya merasa 'sedikit iri', dan sempat juga terucap bahasa yang "tak puas diri' ketika berbincang ke teman kuliah saya yang lainya, "Wah asik yah, secara financial dan career dia melesat jauh. Padahal dulu nilai akademik kita sama-sama aja yah", atau di lain pihak " Kenapa dia bisa yah....kok saya mandek".
Dan kawan saya itu bilang , "Hussss...ora ilok, ngukur dari segi materi. Kamu seharusnya bersyukur, kamu masih bisa menikmati hidup, meskipun tidak senikmat dia sih, tapi kamu masih jauh beruntung loh. Hidup tidak hanya sekedar melihat dari sudut materi saja, ada yang lebih hakiki dari itu. Bagaiman kamu menerima keadaan dan takdir kamu tanpa harus mengeluh dan terus berusaha. Iku sing penting cak". Dan saya terdiam sambil membenarkan tiap ucapanya. Dan teman saya yang mengtakan itu, sekarang ini kalau boleh di bilang sama dengan saya secara materi dan career. Dan saya melihat dia begitu enjoy dengan apa yang dia punya sekarang. "Mimpi memang nikmat Rud, namun kita sama saja meminum air garam, tidak akan pernah terpuaskan jika kita terus mendongak ke arah atas, dan melihat kesuksesan orang lain serta membandingkan dan mengeluhkan dengan kondisi kita. Pandanglah hidup kamu dengan cara yang sedikit berbeda...dengan menerima ikhlas bahwa tiap manusia di takdirkan berbeda-beda, baik scera rejeki juga. Selama kamu bersyukur atas apa yang sudah kamu capai dan terima, aku yakin kamu akan menikmati tiap detiknya hidup ini...bahwa kamu hidup"
Malam hampir larut, dan saya pamit pulang. Dalam perjalanan pulang masih teringat gelegar tawa, gelak dan wajah satu satu dari teman teman saya. Ada kerinduan khusus akan masa-masa remaja dulu. Dan mereka mengingatkan saya bahwa waktu sang pelahap usia, dan mereka juga menyadarkan saya untuk kembali melihat 'siapa saya' dahulu. Dan senyum itu masih membekas....serta ucapan salah seorang teman saya...."Selama kamu bersyukur atas apa yang sudah kamu capai dan terima, aku yakin kamu akan menikmati tiap detiknya hidup ini...bahwa kamu hidup"
"Gank Wedush" September 1995
Posted by Rudyprasetyo at 9:24 AM 0 comments
Labels: Hidupku
Friday, December 09, 2005
Dan ternyata cinta yang menguatkan aku...
Posted by Rudyprasetyo at 1:46 PM 0 comments
Thursday, December 08, 2005
I love you Ibu...
Usianya hampir 65 tahun, raut mukanya mulai banyak kerutan di sana sini. Namun satu hal, semangat juang dan hidupnya yang begitu tinggi tak lekang oleh guratan waktu.
Posted by Rudyprasetyo at 5:16 PM 3 comments
Wednesday, December 07, 2005
Segores paku...
Posted by Rudyprasetyo at 9:23 AM 2 comments
Labels: Cinta
Tuesday, December 06, 2005
.....Psssttttt
#Bukan....bukan seperti itu!!
*Apa yang kamu mau...cuma ini yang ada di diriku...
#Aku tau kamu telah berusaha sebaik mungkin, namun iam just feel nothing...it's feel empty
*Lalu apa yang harus aku lakukan...aku mencintaimu lebih dari kau tahu
#Biarkan aku sesaat...menikmati waktu ku...menggelinding di atas panas kasar aspal...menyusur lembab tanah basah...atau hanya sekedar menghirup kumparan angin senja....mencari berat pengisi ruang.
*Aku tak kuasa....namun apa yang bisa aku lakukan. Aku mencintaimu...
#Aku tau itu...aku juga mencintaimu, tapi....kamu belum mampu menahan laju hati ini...
Diam sesaat, menyesap hampir separuh putaran waktu
*Cuma ini yang bisa aku beri...
#Cuma ini yang bisa aku pertahankan...
*Aku tak bisa menahanmu lebih lama, yang kamu butuhkan tidak semuanya ada di diri ini...
#Yang ku butuhkan hanya kamu...tapi tidak sekarang...
*Aku akan terus menanti, biar lepas runtuh sayap-sayap ini..selama aku masih bisa melihat senyum itu
#Tunggulah...hingga waktu benar-benar mengganti apa yang telah aku lewatkan
*Aku hanya bisa menunggu....
#Aku tau itu....aku tau betapa besar cintamu...tapi....
*Pssttttt...jgn teruskan...aku tau...
#Tunggulah hingga di dasar keterbukaan mu...
*Kembalilah ketika kamu siap...
#Aku tau aku melewatkan moment terindah...yaitu dirimu...jangan pernah pergi!! Aku akan datang, tapi tidak hari ini, esok atau lusa...namun aku akan kembali padamu.
Kembali diam...sengau angin sore menerpa....hanya nampak seorang pria tua tengah berbincang dengan sebuah motor-nya
Posted by Rudyprasetyo at 5:35 PM 0 comments
Labels: Prosa
What do you like to choose? Sex or chocolate??
Posted by Rudyprasetyo at 1:42 PM 1 comments
Labels: Hidupku
Itulah kamu....
Posted by Rudyprasetyo at 1:04 PM 0 comments
Brand New Life
Posted by Rudyprasetyo at 10:34 AM 0 comments
Labels: Hidupku