Wednesday, March 28, 2007

Untuk semua yang telah pergi

Hitungan itu tak di selesaikan, jari lentik itu terhenti menyulam, dan pedal sepeda itu pun berhenti mengkayuh hidup...

Karena hitungan akan cinta telah habis terdesimalkan, bahkan sepintar apapun kita meng-kali, meng-kuadratakan, ia tetap menyesap hilang seperti hantu di tengah sore...
Sedangkan benang kenangan itu terputus oleh tajam pedang malaikat pencabut nyawa.
Dan bahkan, kayuhan pedal itu terhenti menggerus debu jalanan

Kemana lagi kita akan pergi??? Dimana dia wahai Sang Maha Kelakar??
Ia tersudut pilu, meraung mendekap lelah tubuh dingin di depanya.
Inikah yang dinamakan dengan mati suri, nadi terus menghentak tanpa di iringi oleh tarian ruh penuh cinta.
Dan ini hanyalah sekelompok sel-sel yang terus membuatnya bergerak tanpa harus tau apa yang ia sentuh, apa yang ia dengar, dan apa yang ia rasa.

Namun, tiba-tiba ia tersentak...
Dna perlahan ia kembali mulai menghitung satu demi satu cinta yang tak sempat terucapkanya.
Kembali ia mulai memasang benang kenangan, dan menyulam satu persatu dengan penuh khidmat.
Dan kembali ia mulai mengkayuh pedal pedal tua itu untuk terus berputar, menggelinding penuh kepercayaan.

Dia tidak pergi kemana-mana. tidak kah kau rasakan kehadiran di dalam tiap sel-sel otakmu??
Dia tetap berada di tempatnya masing-masing, di relung hatimu.
"Bisakah kau rasakan detak jantungnya di dalam jantungmu sendiri???"

Cinta itu akan terus hidup, kenangan itu akan merangkai hari dan hidup akan terus menerobos tanpa malu secapat kilatan angin musim kemarau.

Karena esok akan tetap ada..
Mau tidak mau,
..... ia akan tetap ada.


Jakarta, end of march 07
Untuk semua yang telah pergi...di sini, kita akan terus melaju dengan secuil kenangan akan cinta...












Baca tulisan cinta berikutnya :



Widget by Hoctro
ditambahkan oleh koeaing!

Sapa Cinta


View My Stats

Gulungan film Favorit Rudy

Sabar lagi loading...
Sabar lagi loading...

Tak temukan cinta disini ? Kenapa tidak mencoba mesin cinta yang ini :

Google