Wednesday, December 26, 2007

Atas Nama Cinta

Mereka yang tidak menyukainya, menyebutnya tanggung jawab
Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah halangan
Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian
Mereka yang mencintai, menyebutnya itu “ takdir”

Kadang, Tuhan yang mengetahui yang terbaik,akan memberi ujian untuk menguji kita
Kadang Ia pun menyentil dengan caraNYA yang tak mudah kita pahami, supaya hikmat-Nya bisa tertanam dalam

Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, dan Ia telah siap memberi yang lebih baik

Mengapa menunggu...?
Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, Ia menginginkan agar kita tidak tergesa-gesa
Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai,
Ia tak ingin kita jati diri kita dalam proses pencarian.

Jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu,
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu,
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.

Pada akhirnya...
Lebih baik menunggu orang yang kita inginkan,
ketimbang memilih apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai,
Ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat,
Karena hidup ini terlampau singkat untuk
dilewatkan bersama pilihan yang tidak tepat,
Karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.

Perlu kau ketahui bahwa bunga tidak mekar dalam waktu semalam,
Kota Roma tidak dibangun dalam sehari,
Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan,
Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan.

Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama,
Dan penantian kita tidaklah sia-sia

Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal, iman, keberanian dan pengharapan Penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan.

Pada akhirnya...
Tuhan dalam segala hikmat-Nya,
meminta kita menunggu, karena alasanNYA yang penting





Dalam deru akan pupusnya "sesuatu" di hati yang ku sebut 'cinta'
1 minggu sebelum bergantinya tahun 2007..

Wednesday, December 19, 2007

Menutup satu babak

End of this book.....

Meski buram, perih, namun ada setitik nyala api di penghujung sana.

Melangkah tertatih, menyusuri gilas deru jalan dan menyeberang tebal kabut pagi...

UNtuk esok yang lebih baik...

Monday, October 29, 2007

ketika cinta menjadi begitu teramat salah...

Di ujung sana senja menapuk dengan penuh sedih..menanti dirinya untuk menyanyikan tiap kepingan daun saga.
Ruang tak berbatas menyentil untuk turun dari perasingan.
"Aku tak sanggup untuk turun....biarkan aku berpaling untuk melihat pemberhentian selanjutnya"
Dan kereta pun beranjak pergi...menggilas roda roda ketakutanku...

Entah sampai kapan......karena saat ini mencintaimu menjadi teramat begitu salah....



Cilandak, 271007

Cinta dalam sepotong kue cokelat..

Cinta itu seperti sepotong kue cokelat...
Nikmat untuk di gigit pada tiap lapisanya,karena tiap adonan terangkai dengan sangat pas..tidak berlebih dan tidak terkurangi...

Namun apakah akan tetap terasa senikmat itu ketika satu dari rangkaian gigi mendapati sedang meradang??? akankah tiap lapisanya masih tetap terasa nikmat melumuri tiap dinding mulut???

Mungkin akan ada banyak yang dengan sigap melepeh tiap remahanya...atau justru dengan damai mampu menteralisir dengan secangkir teh tepat bersama masuknya tiap suap potongan kue cokelat ke dalam rongga pengecap rasa?? Mungkin ia hanya berfikir, bahwa tidak ada pengalaman terdindah untuk menikmati sepotong kue coklet selain melahap habis tiap lapisanya.

Karena kue coklat itu akan tetap ada, dengan atau tanpa kita harus menikmatinya...sama seperti cinta..ia akan tetap selalu ada meski kita terlalu takut untuk menhampirinya atau kita dengan kerelaan penuh melahap habis tiap bagianya..



Slipi, mentasbihkan pagi yang indah.291007

Monday, October 15, 2007

Maafkanlah...

Maafkanlah...
aku yang tak tulus menghargai kehadiranmu...
Dengan jiwa kesombongan diri, aku kian mengibarkan cawan kedustaanku



Maafkanalah,

Seribu detik seakan tak membuatku terhenti segala urusanku, mengukur jalan hitam dunia ini.
Bahkan menemaniMU sesaat sebelum embun meretaspun kadang aku terlelapkan...hanya untuk sekedar mengadahkan airmataku

AKu yang rapuh, aku yang kerap kali mengibaskan jubah kesombonganku, dan aku yang selalu mendustakan senyumMu...

Karena detik akan terhenti, laju akan tersendat dan menuju segala arah dari akhir sebuah tujuan, menggapai sebuah awal dari sebuah ketiadaan....

Tuhan, dengan kunci yang hampir patah ini, ijinkanku mencintaimu meski dengan cara yang tidak sempurna, karena aku akan kembali berpulang kepadaMu...

Dan maafkanlah....Meski ku tertatih di jalan lurusmu, ada hal yang kuyakini,....cinta rapuhku hanya kepadaMU.



selamat idul fitri,
semoga kita akan menjadi sebuah bentuk yang lebih baik..setiap harinya.
slipi, 151007

Thursday, August 09, 2007

Fabalous 30's ,Keriaan yang tertunda...

"Dress Code in White", begitu tertulis di sudut bawah undangan tersebut.
'Jadi kalo yang gak pake baju putih gak boleh datang yah???" tanya salah satu teman di ujung telepon genggamnya.
"Ya gak boleh dong , untung ini cuma soal warna, kalo dress code-nya di batasi dengan salah satu international brand, matilah gw!!"jawab temanya lagi.
" Gilaaaaaaaaa....!! Itu kan cuma pembukusnya saja, bukankah yang lebih penting itu adalah doa dan ucapan selamat para tamu??!!" tanyanya lagi dengan sedikit geram
"Darling, jaman sekarang batasan doa dengan pride itu beda tipis, sama halnya loe nanya apa loe masih perawan apa nggak sekarang???"

Masih ingat dalam ingatan saya, bahwa sebuah pembungkus raga itu harusnya adalah sesuatu yang cukup sopan dan cukup menutupi lekuk-lekuk tubuh. Namun rasanya, pemikiran itu sudah sangat konservatif sekali, terutama di kota-kota urban seperti ini.
Sebuah pembungkus raga harus bertema!!!

"Yup...yang itu. Saya minta yang coklat Dior itu mbak" pinta seoarang teman kepada pelayan toko itu.
"Pssttt...berapa harga sewanya??" tanya teman di sebelahnya sambil berbisik pelan.
"Lumayanlah, dari pada gw harus nambah tagihan kartu gue puluhan juta untuk satu acara cocktail nanti, lebih baik gue nyewa deh"
"Jadi elo itu gonta ganti tas tiap ada party itu selalu nyewa? Bukanya punya elo sendiri??"tanyanya lagi sambil di ikuti anggukan temanya.
"Darling, syang penting adalah tampilan luar, masalah mau elo ngutang, nyewa atau apa kek, Not Big Deal. Sing penting 'wah' jueng" jawab teman-nya ngeloyor ke kasir dengan tas cokalt Dior sewaan-nya itu.

Ahh...bagaimana bisa sebuah penunjukan diri harus di maknai dengan hal hal bodoh seperti itu. Saya juga pecinta keindahan,namun bukankah pemikiran pemikiran untuk nampak terlihat 'wah' tapi melampaui kemampuan pribadi diri itu jauh lebih penting ???
Mungkin saya bukanlah seoarang penceramah yang baik, namun, bukankah hal indah ketika kita juga memiliki segala ssuatunya dengan teramat pas, tidak berlebih maupun tidak kekurangan. Dan keberanian untuk mencintai diri sendiri, apa adanya...itulah kunci untuk bisa bertahan menangkis tiap kepak-kan dan dentuman pengaruh urbanisasi.

"Nobody knows darling??!", celetuk seorang teman ketika saya mengungkapkan hal itu. 'Jaman sekarang, loe musti kayak bunglon..bisa ikutin ritme gaya hidup, apalagi loe tinggal di kota besar". celotehnya lagi. 'kalo jaman dulu loe bisa dengan lantang menyebut beauty, brain and behavior. Sekarang dah gak jaman...BEAUTY, BRAND and BE-HAVE itu yg tepat sekarang".
"Tapi.....Its also Not big deal too selama menjadi jati diri sendiri tanpa harus menggunakan tema-tema yang tidak masuk akal tersebut. Begitupun juga, hal itu tidaklah penting juga ketika keriaan tertunda untuk sesaat, selama kita nyaman dengan pembungkus diri kita....menjadi diri sendiri"jawabku
"Ohhhh...what a shallow....!!"geloyornya sambil tersenyum sinis


Dari balik dentum keras, di ujung coffee table sambil menikmati alunan Kei kobayoshi.

Wednesday, June 13, 2007

The Reason

"Saya akan pergi dari sini??"ucapnya suatu ketika
"Dan jangan kau tunggu kepulangan saya, karena mungkin kali ini tidak akan kembali lagi."lanjutnya datar.

Dan di ujung sana, dirimu hanya tersudut kelu dengan sejumlah pertanyaan yang liar menerjang batas kesadaranmu, namun yang terucap hanyalah 'Kenapa??'.

Apa yang kita nanti, sebuah bait mantra yang siap memenggal sejuta rasa...?
Apa yang tengah menjemput, sepenggal kata yang dengan sigap menohok ulu hati...?
dan apa lagi yang tengah kita harap, sebilah pikiran yang siap mengergaji hati...?

Dan ia hanya bisa tertunduk lesu...bimbang.....

"Maaf, aku tidak bisa berkompromi dengan semua jenis rasa yang ada di hati?"ujarnya seolah ingin memberikan penjelasan sebelum ia melangkah pergi
"Dan, jauh di lubuk hatiku, aku masih menyimpan bara itu yang akan terus terasa hangtanya" lanjutnya lembut.
"Tapi mengapa?? Tak adakah cara untuk tetap menahan dirimu...untuk terus mencinatiku?? Apa salahku?? Apakah ada orang lain di luar sana?? Atau aku tak cukup pantas buatmu??" ujarmu setengah histeris, seolah ingin menahan laju langkahnya
"Ini bukan masalah bagaimana, apa, kenapa, dan siapa?. Ini terlebih kepada sejumlah rasa yang kian menyusut per detiknya di dalam hati ini. Dan saya tidak mampu membangkitkan kembali nyala bara itu hingga panas, saya hanya bisa merasakan hangatnya, tidak lebih dari itu"ujarnya sambil melangkah pergi.

Semua hanyalah masalah pilihan, apakah kita hanya mampu untuk sekedar meluapkan segenap emosi yang tumpah ruah, atau kita hanya berkompromi dengan sejuta ketasbihan diri beralaskan keraguan hati. Namun satu hal yang pasti, cinta tak butuh tali untuk mengikatnya erat-erat. Dan pasti, ada alasan di balik itu semua...sesakit apapun itu, kita hanya bisa berkompromi akan itu, karena itu adalah sebuah alasan atas nama cinta.
Dan biarkan itu memudar dengan sendirinya.


June 13'07
Can't find a reason, That my feeling don't disappear. And after this love game has been played, All our illusions was a parade. And the reasons start to fade. In the morning, when I rise no longer Feeling hypnotized. I find my reason had no pride. (The reason; Earth, wind and Fire)









Tuesday, May 01, 2007

Pusat Semesta

Secara tidak sadar, seringkali kita mendengarkan, membaca atau malah melontarkan secara langsung 'Hidup di dunia ini semuanya titipan, gak ada yang abadi". Namun ketika badai itu datang, sanggupkah kita untuk kembali berfikir sejernih itu. Sanggupkah kita melintasi batas kepemilikan diri kita terhadap hidup??

Mungkin kita akan terhenyak sesaat. Seolah terlempar dari lantai tertinggi di sebuah gedung, seolah apa yang kita punya termpas secara paksa....kita sakit...terluka...dan marah. Dan terkadang, tak jarang ribuan sumpah serapah meluncur indah mengutuk atas semua yang menimpa.

Namun....bukankah kita memang tidak memiliki apa-apa??? Bukankah kita hanya memiliki dan di miliki oleh Sang Maha Super Indah??!!! Dan kita tidak juga kuat untuk melontarkan satu satunya pertanyaan yang ada, "Karena apa kita ada??"

Hidup adalah seperti gulungan pita seloid. Bahkan lebih mengerikan. Tidak ada satu stunt man untuk tiap-tiap para pemeranya. Karena hidup adalah hidup, dan mati adalah mati. Karena ada adalah ada, dan hilang berarti hilang.


Meski masing-masing dari kita bertolak dari sejarah satu sama lainya, namun ada satu kesamaan di dalamnya. Bahwa kita adalah pusat semesta, karena kita adalah maknanya. Dan satu-satunya orbit lintasan yang ada, hanyalah Dia sang Maha Terindah.



Salam manis buat Dia...Sang Pelukis Hidup...
Sampai jumpa di ujung senja..(Meski saat ini sayapun belum siap untuk berjumpa Anda)
Catatan awal may 2007.

Wednesday, April 18, 2007

Kunci hati

......lelahkah dirimu, setelah separuh perjalanan ini.

Adakah pori-pori kasih sayang itu sudah kau renggangkan, sehingga kokoh tancapan kuku kuku cinta ini hampir terlepas.

Aku hanya seseorang dengan setumpukan batas di dalam benak....
Segenap perjuangan atas nama cinta telah menyesap di dalam dengkur nadi kebimbanganmu.

Dan akupun mampu mempertanyakannya...
Karena akupun berasal dari gumpalan darah yang sama dengan gemuruh tetes tetes kebosanan yang memaksa untuk menyembul dari tiap buku buku hati...

Namun, pernahkah engkau berfikir sejenak, menarik nafas dan mencoba kembali menilai diri
Bukan sekedar membisikan hati dengan berkata 'Jenuhh...'

Karena pintu itu selalu ada
Dan kau tahu kunci hati itu ada di mana....atau kau hanya sekedar lupa dan tercuri oleh gelap si pemakan waktu


Karena aku selalu berada di dalamnya


Aku tidak akan ke mana mana..karena kunci hatiku sudah berada di dalam genggaman mu
Slipi, sore hari menjelang hujan..
berfikirlah sejenak, takala untuk pertama kalinya kita saling tersenyum dan menangis
180407

Wednesday, March 28, 2007

Untuk semua yang telah pergi

Hitungan itu tak di selesaikan, jari lentik itu terhenti menyulam, dan pedal sepeda itu pun berhenti mengkayuh hidup...

Karena hitungan akan cinta telah habis terdesimalkan, bahkan sepintar apapun kita meng-kali, meng-kuadratakan, ia tetap menyesap hilang seperti hantu di tengah sore...
Sedangkan benang kenangan itu terputus oleh tajam pedang malaikat pencabut nyawa.
Dan bahkan, kayuhan pedal itu terhenti menggerus debu jalanan

Kemana lagi kita akan pergi??? Dimana dia wahai Sang Maha Kelakar??
Ia tersudut pilu, meraung mendekap lelah tubuh dingin di depanya.
Inikah yang dinamakan dengan mati suri, nadi terus menghentak tanpa di iringi oleh tarian ruh penuh cinta.
Dan ini hanyalah sekelompok sel-sel yang terus membuatnya bergerak tanpa harus tau apa yang ia sentuh, apa yang ia dengar, dan apa yang ia rasa.

Namun, tiba-tiba ia tersentak...
Dna perlahan ia kembali mulai menghitung satu demi satu cinta yang tak sempat terucapkanya.
Kembali ia mulai memasang benang kenangan, dan menyulam satu persatu dengan penuh khidmat.
Dan kembali ia mulai mengkayuh pedal pedal tua itu untuk terus berputar, menggelinding penuh kepercayaan.

Dia tidak pergi kemana-mana. tidak kah kau rasakan kehadiran di dalam tiap sel-sel otakmu??
Dia tetap berada di tempatnya masing-masing, di relung hatimu.
"Bisakah kau rasakan detak jantungnya di dalam jantungmu sendiri???"

Cinta itu akan terus hidup, kenangan itu akan merangkai hari dan hidup akan terus menerobos tanpa malu secapat kilatan angin musim kemarau.

Karena esok akan tetap ada..
Mau tidak mau,
..... ia akan tetap ada.


Jakarta, end of march 07
Untuk semua yang telah pergi...di sini, kita akan terus melaju dengan secuil kenangan akan cinta...












Thursday, March 22, 2007

Seonggok boneka hidup

Mungkin aku takut untuk membuka, melihat sisi keindahan-Nya.
Mungkin aku terlalu haus akan gemerlap cahaya, kerena tak kubiarkan sinar sederhanNya meusuk jantungku.
Atau mungkin aku sangat bergembira menyambut hidup, sehingga tak ada waktu buatku untuk membisik nama-Nya.

"Hidup itu sementara"
"Semuanya adalah titipan"
"Dunia ini bukanlah tujuan akhir"
"Ingat hari akhir"
...dan ahhhhh...banyak lagi ungkapan klise yang bahkan kita sendirii terlalu lelah untuk menglafalkan, atau aku terlalu superior yang mampu menelan bulat-bulat semua kerian dunia?
Namun aku lupa satu hal...bukankah;
Heiiii....Aku berdarah...aku menangis...aku sakit takala salah satu organ tubuhku meradang....aku hanyalah boneka dengan separuh ruh dan sejengkal otak di tambah setitik rasa.

Siapakah Tuanku????
Siapa penarik tali temali yang menggerakan tubuh boneka ini?? My Puppet Master????
Where's the hell iam doing here!@#$#$%!@!~!%&**(&^$$%

Aku hanyalah seonggok boneka dengan rasa superior yang terlalu di buat buat layaknya para jagoan di film film bollywood.
Bolehkah aku mengetuk, memberi salam dan menyapa Dia??? Meski aku tau, aku tak akan pernah bisa bersanding berjajar dengan para kekasih-Nya...namun,dengan sedikit waktu ini, setidaknya aku pernah merasa dekat...aku pernah menyapaNya..aku pernah berbisik kepadaNya...setidaknya aku pernah tersenyum ikhlas kepadaNya


Semoga diriNya tak segan mengecup keningku takala diri ini tengah bersujud padaNYa..
Slipi march 2007

Monday, March 19, 2007

Fabulos 30's -Cinta gak pernah salah-

Fabulous 30'S -Cinta Gak pernah salah-


R you Bussy?? Need to talk! Sebuah SMS muncul dari Biyan di layar HP Wina.
"Kenapa Bi?
"Hmmmm....Win how do you think about me?"
"Maksud loe??? ini yang loe bilang dengan Need to talk?"
"Well...just answer my question darling"
"Hmmm..Biyan, Biyan... loe itu temen gue yang paling diem, baik dan satu hal, paling rasional".
"That's the point!! Rasional kan Win?"
"And..????"
"I'm falling in Love with bini orang Win"
"So what??"
"Haa..ha..ha...that's why i like telling my secreet ke elo Win. Loe gak pernah nge-judge"
"Bukan gak pernah nge-judge, tapi gue percaya tiap orang punya alasan di balik semua tindakan dan pikiranya"
"Tapi alasan gue gak ada Win. Gue punya hubungan sama bini orang, dan itu gak masuk di akal".
"Apanya yang gak masuk di akal?? Sekalipun loe orang paling rasional yang pernah gw kenal, gue yakin loe punya alasan Bi. Dan apapun itu namanya, cinta, nafsu atau pun rasa ke-ego-an diri"
Lantas mengalirlah sebuah cerita dari mulut biyan. Ia mengenal seorang fotographer wanita ketika perusahaanya tengah membuat sebuah iklan layanan masyarakat. kebetulan, sebagai Manager Marketing Comunication, Biyan terlibat penuh atas iklan tersebut. Awalnya dia sadar bahwa wanita itu sudah memiliki keluarga, dan tak ada niat secuilpun untuk memulai badai asmaranya ini. Namun, ketika satu sarapan pagi bersama dengan wanita itu menggiring ke sebuah makan siang, berlanjut dengan makan malam dan berakhir di atas peraduan.
"Loe tau dong kapasitas gue Win. Bukanya gue sombong, tapi gue bisa dapat lebih dari sekedar bini orang"
"Tapi loe menikmatinya kan Bi?".
"Hmmm, jujur iya, seolah gue belum pernah mengalami hal seperti ini Win. Gue salah yah?, tapi gue gak punya kuasa akan itu Win"ujar Biyan dengan suara yang semkain pelan.
"Bi...gue yakin, loe punya sejuta alasan kenapa loe harus mengalami hal ini. Dan gue gak perlu tahu itu, cukup loe dan komitmen loe yang tau"
"Tapi Win....salahkah gue menginginkan hal yang sudah menjadi milik orang lain??"
"Darling, bukankah habit dasar manusia memang tidak pernah tahu apa yang sebenarnya di inginkan-nya, dan untuk itulah kita hidup di dalamnya, mencari intisari hidup dari tiap kesalahan yang selalu kita buat'.

***
Malam ini, the fabulous 30's kembali menduduki posisinya masing-masing di pojokan sebuah kedai kopi, kecuali Wina yang sedang berada di luar kota.
"Loe dari tadi mikir apa sih Bi?. Diem aja dari tadi" tanya Astrid bingung.
"Biasalah Trid. Manager Markom kita ini lagi bingung menilai kapasitas dirinya"timpal Dimas
"Darling, loe gak lagi di tolak cewe' kan???tanya Dee.
"Dee, just take a look at my friend for a while., Wajah Ok banget, badan atletis, karir briliant. You never meet a girl who deosnt love you, right?"timpal Dimas
"So cheers up my dear....every body loves Biyan..hahahahaa..!" tawa Astrid yang di ikuti dengan tawa teman-teman yang lainya.
Dan yang di tertawai hanya diam saja.
"Dengan kapasitas yang bahkan orang lain bisa menilai gue di atas standar, harusnya gue bisa mendapatkan dari sekedar bini orang. What's wrong with me?"ucap Biyan lirih dalam hatinya.
"Kalian pernah gak sih merasa menemukan orang yang salah namun percaya dia itu belahan jiwa kalian?"tanya Biyan tersendat.
"Maksud loe, loe gak lagi suka sama cowo' kan Bi? tanya balik Dee
"Ataw, loe juga gak lagi terlibat affair dengan bini orang kan?" lanjutnya lagi.
Yang di tanya hanya terdiam.
"Tapi menurut gue sih salah besar kalo loe sampai pada posisi itu. Gak fair lah buat pasangan si orang yang loe ajak selingkuh. Kepikir doang, suaminya, anaknya, keluarganya, bahkan image yang harus di tanggung."lanjut Dee.
"Tapi kan cinta gak pernah salah Dee, hanya timing-nya aja yang gak match"timpal Astrid.
"Cinta mang gak pernah salah Trid, tapi bukankah kita sebaiknya mengantisipasi hal itu."balas Dee
"Gak semudah itu Honey. Loe gak akan pernah tau kapan, dimana dan dengan siapa loe bakal Fall in Love, bahkan untuk oranmg sekelas Wina yang berfikir cinta itu hanyalah pelampiasan nafsu sexual sekalipun, gue gak yakin Wina bisa membentuk benteng hati yg tebal untuk mengantisipasi hal itu."jelas Astrid
"Ataw tipikal orang yang se-rasional Biyan mungkin??!!." celetuk Dimas sambil terkekeh.
"Dan ketika loe berada di dalamnya, dan menayakan kenapa dari ribuan orang kok bisa-bisanya kita menetapkan pilihan itu ke dia, loe seolah gak tau kenapa hal ini bisa berada di luar otoritas kemampuan akal sehatnya Dee"lanjut Astrid.
"Trid, gw bisa ngerti kalo ada orang yang bisa jadi bajingan, ataw jadi pelacur seklaipun, namun ketika kita mengambil hak dan milik orang lain, gue gak bisa paham deh apapun bentuk alasan kenapa harus berbuat seperti itu"geram Dee.
"Dee, semua orang itu gak tau dengan apa yang kita cari dan temukan di dalam pencarianya. Gue yakin, apapun pilihan orang itu, mereka punya alasan di dalamnya. Yah, meskipun itu salah sekalipun, tapi dengan hal itu dia bisa belajar satu hal yang sebelumnya dia tidak paham"celoteh Astrid dengan teori-teori cintanya.
"Dan ketika merasakan tiap getar cinta di dalam aliran darahnya, harusnya orang itu merasa beruntung. Dia memiliki kemampuan untuk mencintai secara tulus"lanjut Astrid
"Meskipun dengan orang yang salah seklaipun Trid?" tanya Dee seolah minta penjelasan.
"Ya, sekalipun deangn orang yang seharusnya tidak kita sentuh sekalipun. Karena dia akan tau, bahwa cinta itu gak pernah salah".
Biyan hanya mematung mendengar tiap uraian yang keluar dari mulut Astrid.
***
Mungkin kita sendiri tidak akan pernah tau kapan kita kuat melampaui badai ini. Dan aku percaya aku telah berjalan terlaluh jauh menikmati hal yang bukan milik aku. Namun aku yakin, perasaan ini adalah hal yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya, meskipun salah. Aku cinta kamu, lebih dari yang pernah kamu rasakan. Selamanya!!
Sebuah SMS terkirim dari HP biyan yang di tujukan ke wanitanya.
***
Di belahan kota lain, Wina mematung memandangi hamparan langit malam dari balik hotelnya.
Raut mukanya menunjukan kegusaran tingkat tinggi. Ia takut, ragu dan sedih...namun beberapa detik kemudian raut wajahnya berubah. Ada sebuah senyum melintang di wajah mungilnya.
"Kamu beruntung Bi, mampu merasakan sebuah cinta itu apa adanya, tanpa ekspetasi apapun" ujarnya perlahan sambil menghelakan nafas lega.
Dan begitupun dengan raut wajah teman-teman-nya yang lain, malam ini mereka kembali memeprtanyakan sebuah pengalamn unik. Tentang sebuah cinta yang tidak pernah salah. Bahkan buat Dimas yang masih dalam pencarian orientasi sexualnya sekalipun, dalam deru laju mobilnya, ia terngiang akan ucapan Astrid
"Ya, sekalipun dengan orang yang seharusnya tidak kita sentuh sekalipun. Karena dia akan tau, bahwa cinta itu gak pernah salah".

Jakarta March 2007, ketika hujan badai meliukan tarianya di tengah haus akan cinta
Sampai jumpa pada pertemuan di susut kedai kopi lainya

Wednesday, March 07, 2007

Fabulous 30's , the begining


Fabulous 30's
Certita tentang sekelompok pria wanita lajang early 30's yang coba menyederhankan tiap celah pikiran hidup.

Sore ini, seperti biasanya, beberapa cangkir tea dan coffe menutupi table coffe di depan kita, hingga kita di kagetkan oleh kedatangan Dee di Coffee Shop ini.
“Si Rina married” teriak Dee begitu tiba.
“Ketemu sama cowonya baru 3 minggu, dan langsung di-iya-in”lanjunya lagi.
“Trus kenapa Deee?” tanya Wina sambil menyeruput secangkir tehnya.
“Loe mearasa di dahului” sindir Wina.
“Gak gitu Win, gue cuma heran, kok bisa sih hanya dalam waktu 3 minggu terima propose nikah cowo”
“Kira-kira apa yah alasanya? Umur?? desakan orang tua? atau sekedar status sosial??”celetuk Biyan sambil merenggankan ikatan dasi di kemeja birunya.
“Apapun alasanya, selama dia komit dengan keputusannya, menurut gue sih fine fine aja” jawab Dimas
“Maksud loe Dim?”tanya Astrid bingung.
“Iya. maksud gue, selama si Rina bisa komit dengan semua keputusanya, gue pikir sih sah-sah aja”
“Tapi apa iya dia bakal bahagia?? it's on a sudden, banyak yang dah nikah puluhan tahun bisa langsung cerai besoknya kok, nah ini..???” lanjut Astrid.
“Tuhkan elo selalu membuat takaran terhadap keadan itu jueng. Kalau kita melihat pada keretakan rumah tangga, gue jamin di diri kita juga gak ada keberanian untuk menetapkan pilihan. Dan kembali lagi, masalah bahagia itu kan sebuah proses” ujar Dimas.
“Jadi, keputusan si Rina bener Dim?" tanya Dee seolah tidak setuju dengan pendapat Dimas.
“Perihal benar tau tidak, baik atau tidak, balik lagi ke individu masing-masing. Namun selama si individu itu balik ke komit atas tiap keputusanya, gue yakin itu baik buat dia.”
“Gue setuju dengan Dimas “ ucap Biyan.
“Masalah bahagia adalah sebuah proses. Kembali gue tanya ke diri gue dan kalian masing, kalian tentu sekarang masih merasa happy-happy aja dengan ke-single-an kalian. Karena apa?? Karena kalian juga masih dalam proses untuk mencari kebahagian itu. Di samping itu, karena kalian juga sudah komit dengan kesendirian kalian saat ini, sehingga loe loe semua kan pasti akan berasa fine fine aja doongg. Satuhal lagi, gue percaya dengan apa yang sudah elo komit-in, moga-moga elo tidak akan menarik hak hidup orang lain untuk di rusak.”lanjut Biyan berapi-api.
“Bener banget. Gue setuju, sebaiknya kita berfikir bukan siapa atau apa dan bagaimana si individu mampu membuat sebuah keputusan secara mendadak atau tidak. Tapi lebih kearah, sejauh mana dia komit dengan keputusanya. Yah yakin aja, tiap keputusan yang di buat adalah untuk sebuah proses menjadi lebih bahagia. Dan kalaupun elo mau rusak, ngambil kata dari Biyan nihh..hehehee, please...rusak lah buat diri elo sendiri, jangan menarik orang lain kedalam pusaran kerusakan yang elo akan buat” tegas Wina yang di ikuti anggukan tanda setuju dari teman-teman lainya.

Mungkin dalam perjalan pulang mereka, masing-masing terus terngiang percakapan sore ini. Bagaimana sesorang harus berpegang pada komitment untuk menempuh proses dalam taraf kebahagian yang lebih. Apakah itu pindah kerja, menikah, memiliki anak, memelihara bintang piaran, atau bahkan memiliki sebuah sepeda motor pun, seharusnya mereka juga sudah mampu untuk komit kepada keputusan masing-masing yang di ambilnya.
Mungkin Wina dengan keputusanya yang berfikir bahwa sebuah hubungan hanyalah penyalur kebutuhan biologisnya tanpa memperhitungakan unsur cinta dan kasih sayang di alamnya. Atau Biyan yang berfikir materi adalah hal utama untuk membangun sebuah hubungan.
Di lain pihak ada Astrid yang masih terus percaya bahwa akan ada sebuah hubungan yang setiap detiknya selalu di guyuri cinta dan kasih sayang, Dimas yang berfikir apapun kebimbangan orientasi sex-nya tak akan membuat dia harus berhenti hidup. Bahkan Dee yang maish ragu apakah ia masih bisa untuk jatuh cinta lagi masih tetap bahagia dengan komitment terhadap keputusan itu.
Well, kembai lagi, hidup adalah sebuah pilihan, di mana kita memiliki hak untuk memperjuangkan tiap celah kebahagian di dalamnya.

Sampai bertemu lagi dalam satu sruputan hangat secangkir coffee lainya...
Jakarta, 7 maret 2007






Monday, February 12, 2007

Cinta....

Cinta adalah pencipta sinergy, sekaligus penggerak setiap detik kehidupan manusia.....

Baca tulisan cinta berikutnya :



Widget by Hoctro
ditambahkan oleh koeaing!

Sapa Cinta


View My Stats

Gulungan film Favorit Rudy

Sabar lagi loading...
Sabar lagi loading...

Tak temukan cinta disini ? Kenapa tidak mencoba mesin cinta yang ini :

Google