Secara tidak sadar, seringkali kita mendengarkan, membaca atau malah melontarkan secara langsung 'Hidup di dunia ini semuanya titipan, gak ada yang abadi". Namun ketika badai itu datang, sanggupkah kita untuk kembali berfikir sejernih itu. Sanggupkah kita melintasi batas kepemilikan diri kita terhadap hidup??
Mungkin kita akan terhenyak sesaat. Seolah terlempar dari lantai tertinggi di sebuah gedung, seolah apa yang kita punya termpas secara paksa....kita sakit...terluka...dan marah. Dan terkadang, tak jarang ribuan sumpah serapah meluncur indah mengutuk atas semua yang menimpa.
Namun....bukankah kita memang tidak memiliki apa-apa??? Bukankah kita hanya memiliki dan di miliki oleh Sang Maha Super Indah??!!! Dan kita tidak juga kuat untuk melontarkan satu satunya pertanyaan yang ada, "Karena apa kita ada??"
Salam manis buat Dia...Sang Pelukis Hidup...
Sampai jumpa di ujung senja..(Meski saat ini sayapun belum siap untuk berjumpa Anda)
Catatan awal may 2007.
5 comments:
ya udah oom....banyakin sholat, brenti ngerokok, banyakin olahraga....
Tapi, kalo yang gue tahu sih pusat semesta Bima Sakti ya di matahari, Jadi manusia terkena gaya yang pada fisika mah gaya sentripetal, dimana manusia mengikuti energi yang terjadi di alam semesta tanpa harus terlempar keluar bumi, jadi, bukankah manusia tetep harus memasrahkan diri pada gaya energi yang terjadi di alam semesta?
sayang hidup gak ada tombol 'undo'-nya yah, rud?
;)
Well, No undo button Ky, but Sang Maha Hidup, membrikan tombol yang jauh lebih sempurna 'TOmbol REwind', yang tersimpan jauh di dalam otak kecil kita...tombol hidup yang berarti 'Belajar'.
DEngan begitu manusia bisa mengikuti energi yang terjadi di alam semesta tanpa harus terlempar keluar dari rotasinya ya Fit untuk kesekian kalinya.
perbanyak sholat dan zikir.. ingat, hidup hanya sesa'at. kenikmatan dunia hanyalah sekejap. perbanyak tabungan ibadah utk kenikmatan akhirat yg abadi.
Post a Comment