Hingga Kemarinpun ia masih belum mengerti...
Tentang jalan panjang yang berliku
Tentang panas terik yang menyengat
dan tentang hitam kabut malam.
Satu jam lalupun ia masih belum mengerti
Tentang sendu tangis hati
Tentang peluh dingin ini
dan tentang ringkuk rintih doa
.....dan baru saja ia berpaling di hadapanku
Tepat sepertiga detik yang lalu
dengan kegundahan diri,
Meski berulang kali aku berucap :
Mencintaiku semudah tarikan nafas dirimu saat menghirup deru angin senja.
..ketika tsunami hati bergejolak di tengah malam...Augst 2006
3 comments:
banyak bacot lu rud, kawin sonoh !
Kalau mencintaimu semudah itu,
kenapa kita sekarang berjalan bersama pada dua tapak yang berbeda?
Kalau mencintaimu semudah itu,
kenapa kita sekarang berjalan bersama pada dua tapak yang berbeda?
Post a Comment