Wednesday, January 18, 2006

Hari ini....

Hari ini masih sama dengan hari-hari kemarin. Aku masih suka dengan gemerintik air hujan, saemburat jingga di kala senja dan aku masih suka mengadahkan kepalaku ke langit biru takala aku sedang sedih.
Namun ada satu hal yang berbeda hari ini....aku tak bisa lagi menangis dan berteriak lantang agar dapat di dengar olehmu. Karena hanya dengan pintalan do'a, rajutan harap serta pintalan asa yang akan kutiup perlahan agar angin senja menghantarkan tepat ke pintu hatimu.
Mungkin ini adalah terakhir aku berbisik kepadamu, mungkin ini adalah kali aku menyentuhmu....namun demikian hingga detik terakhir kepergianmu, kau masih saja mengajarkanku begitu banyak hal. Satu di antaranya yaitu kamu mengajarkan aku untuk mengerti bahwa cinta dan sayang tidak memiliki tali untuk mengikat dan mengekangnya. ..dan aku mengerti sekarang.
Masih lekang di ingatanku, ritual yang kita lakukan tiap kali kita bertemu; mulai dari melihat temaram kemilau senja; menyisir gemerlap malam(sambil menyantap bakwan malang) dan di akhiri dengan membisikan sebait kisah di beranda rumah sebelum aku menghantarkanmu ke peraduan(masih ingatkah saat kamu menunjuk sebuah bintang yang paling terang pijarnya, dan kamu mendaulatnya sebagai sinar bintangmu, sedangkan tepat di sebelahnya kamu tunjuk nyala sebuah bintang yang berdampingan 'Sebagai pelindung-ku" ujarmu)...dan itu tak akan pernah terhapus dari relung ingatanku.
Kupikir aku akan jauh lebih hancur, namun melihat butiran-butiran tanah yang menutupmu, aku sadar bukan kesedihan yang kamu inginkan, namun ke ikhlasan untuk terus tersenyum. Karena kamu yakin, cinta dan sayang tak akan pernah butuh tali untuk mengikatnya. Dan kamu mengajarkan itu...kamu mengajarkan banyak hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Terimakasih untuk kedatanganmu yang hanya sepenggal jalan ini....
Fur Mon Petit Monde.....aku akan selalau mengadahakan kepalaku ke langit biru setiap kali aku bersedih...karena di sana aku akan menemukan senyum-mu...

1 comments:

Anonymous said...

Dan waktu tak pernah menunggu
Melaju tanpa peduli siapa dirimu
Suka-duka bukan pilihan tapi kenyataan
Kenyataan bahwa kita hanyalah hamba
Yang harus selalu tau
Suka dan duka selalu punya waktu
Untuk menyambangi sang hamba
Tanpa peduli apa yang sesungguhnya dia mau
Namun adakah kita mencoba mengerti apa yang kita peroleh dibalik semua itu?

Baca tulisan cinta berikutnya :



Widget by Hoctro
ditambahkan oleh koeaing!

Sapa Cinta


View My Stats

Gulungan film Favorit Rudy

Sabar lagi loading...
Sabar lagi loading...

Tak temukan cinta disini ? Kenapa tidak mencoba mesin cinta yang ini :

Google